BIASAKANLAH HIDUP SEHAT DAN MEMBAGIKANNYA

Sabtu, 18 Juli 2020

Metode Pola Makan Untuk Berumur Panjang


Berencana untuk hidup hingga 100 tahun?

Beberapa cara yang diterapkan oleh orang-orang yang tinggal di blue zone atau zona biru – lima wilayah di dunia yang memiliki populasi paling lama hidup dan dalam kondisi sehat, yaitu:
- Okinawa, Jepang
- Sardinia, Italia
- Nicoya, Costa Rica
- Icaria, Yunani
- Loma Linda, California

Semua lokasi yang tercantum di atas memiliki sembilan kesamaan dan salah satunya adalah kebiasaan makan mereka, meskipun berada di lokasi geografis dan budaya yang sangat berbeda.

Meskipun umur panjang mereka tak lepas dari faktor tempat tinggal dan bagaimana mereka hidup, beberapa metode pola makan mereka untuk berumur panjang dapat dengan mudah diterapkan pada gaya hidup siapapun.

1. Plant based diet

Orang-orang yang tinggal di Zona Biru telah mempraktikkan plant based diet selama beberapa generasi.

Mereka mengonsumsi makanan nabati 90 hingga 100 persen tanpa keraguan.

Plant based diet telah terbukti ramah jantung, usus, dan ramah otak. Selain itu, sayuran, biji-bijian dan makanan nabati lainnya memiliki lebih sedikit jejak karbon dibandingkan dengan daging dan susu.

2. Banyak Karbohidrat

Orang-orang di Blue Zones biasanya mengonsumsi sekitar 65 persen kalori harian mereka dalam bentuk karbohidrat.

Ini masuk akal karena satu alasan, karbohidrat biasanya hadir dengan banyak serat pengisi usus, selain vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh Anda agar berfungsi optimal.

Namun, karbohidrat yang mereka konsumsi bukanlah karbohidrat olahan seperti yang ditemukan dalam roti putih atau dalam makanan manis, tetapi karbohidrat yang berasal dari biji-bijian, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan sumber-sumber alami lainnya.

Kacang, khususnya, mengalahkan semua jenis karbohidrat lainnya. Makan secangkir kacang, menambah empat tahun harapan hidup.

3. Makan Daging Sesekali

Daging dianggap sebagai makanan perayaan di Zona Biru dan biasanya hanya dimakan sekitar lima kali per bulan.

Mereka yang tinggal di komunitas ini biasanya sangat disiplin membatasi porsi daging. Mereka tidak akan makan daging lebih besar dari ukuran setumpuk kartu atau sekitar 3 ons.

Ini masuk akal, jika dilihat dari perspektif ilmiah, daging mungkin mengandung protein, vitamin B, dan zat besi yang tersedia, tetapi terlalu banyak daging dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular dan kanker kolorektal.

Selain itu, asupan daging yang lebih tinggi pada pria dan wanita telah dikaitkan dengan tingkat kanker yang lebih tinggi dan semua penyebab kematian.


4. Hanya Minum Air, Kopi, dan Anggur

Itu berarti tidak ada soda dan minuman manis lainnya. Oang yang tinggal di Blue Zone minum enam gelas air sehari, ditambah kopi di pagi hari, dan segelas anggur untuk makan malam.

5. Modifikasi Puasa Intermiten

Ini bukan berarti mereka yang tinggal di Blue Zone adalah pelaku diet. Lebih tepatnya, mereka biasanya makan dengan cara yang mirip dengan apa yang disebut puasa intermiten.

Mereka sarapan seperti raja, makan siang seperti pangeran, dan makan malam seperti orang miskin, dan mereka cenderung makan semua kalori mereka dalam jendela delapan jam, menyisakan 16 jam agar sistem pencernaan mereka beristirahat.

Ini berarti mereka makan lebih banyak pada saat sarapan dan makan malam lebih sedikit dan tidak makan larut malam.

Puasa intermiten diketahui memiliki salah satu manfaat terkait umur panjang. Namun, perlu dicatat bahwa puasa intermiten tidak untuk semua orang, terutama mereka yang sedang hamil, menyusui atau memiliki riwayat gangguan makan.