Kamis, 23 Mei 2019

Tips Saat Sahur, Membangunkan dan Pilihan Makanan Untuk Anak



Puasa anak-anak tentunya berbeda dengan puasa orang dewasa yang sudah berpengalaman. Oleh karena itu, banyak hal-hal kecil yang harus diperhatikan dalam membangunkan dan saat makan sahur pada anak.

Saat membangunkan anak pada waktu sahur, jangan membangunkan anak secara mendadak, usahakan membangunkannya satu jam sebelum sahur. Hal ini untuk membangun mood anak agar tidak bermalas-malasan ketika makan sahur nantinya. Mengajak anak untuk menyiapkan makanan atau mengajak anak mengobrol juga menjadi hal yang baik untuk membangun mood anak.

Pemilihan makanan untuk anak pun harus diperhatikan. Usahakan makanan yang dikonsumsi anak adalah makanan dengan indeks glikemik tinggi. Makanan dengan kombinasi karbohidrat dan protein akan bagus untuk puasa anak-anak.

Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks saat sahur, puasa anak-anak akan lebih lancar karena adanya energi yang membuat mereka tidak cepat lapar.

Selain itu, hindari makanan manis saat sahur. Makanan manis biasanya mengandung gula sederhana yang menyebabkan lapar dan cepat lelah. Namun saat berbuka puasa, berikanlah anak kurma ataupun jus buah untuk mengisi kembali cadangan energi.

Untuk menghindari dehidrasi dalam puasa anak-anak, minum air putih yang banyak. Anak yang aktif dalam bergerak akan cepat kehabisan cairan dalam tubuh, oleh karena itu dibutuhkan asupan cairan yang banyak saat sahur agar mereka tetap terhidrasi. Minum OXY minimal satu botol saat sahur, satu botol sebelum makan di waktu buka dan satu botol sebelum tidur malam.

Minuman seperti kopi, teh atau bahkan soda sangat tidak disarankan saat sahur. Minuman minuman yang mengandung kafein ini malah membuat tubuh membutuhkan cairan lebih banyak lagi.

Makanan berminyak dan digoreng juga harus dihindari. Puasa anak-anak tentunya akan lebih rentan bahaya karena perut anak yang lebih sensitif dibanding perut orang dewasa. Dengan tidak mengonsumsi makanan berminyak dan digoreng, puasa anak-anak akan terhindar dari sakit perut dan muntah saat berpuasa.

Selasa, 21 Mei 2019

Konsumsi Jus Buah Secara Reguler, Dapat Memperpendek Usia



Saat Bulan Ramadhan seperti sekarang ini, jus buah menjadi salah satu pilihan utama untuk berbuka puasa. Selain segar dan manis, jus buah juga mengandung berbagai mineral dan vitamin, terutama vitamin C, yang dibutuhkan tubuh.

Namun, seberapa baik manfaat jus buah jika kita mengonsumsinya setiap hari?

Menurut studi terbaru, konsumsi jus buah secara reguler justru malah dapat memperpendek usia anda.

Orang dewasa yang meminum minuman manis dengan kadar gula tinggi, termasuk jus buah, soda, dan minuman manis lainnya, memiliki risiko tinggi untuk meninggal lebih awal menurut Jean Welsh, associate professor Emory University School of Medicine, Atlanta, dilansir dari Medical Xpress, Jumat (17/5/2019).

Upaya untuk mengurangi konsumsi soda dan minuman bergula lain juga harus mengikutsertakan jus buah, dan upaya ini perlu diberlakukan baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Studi ini dilakukan dengan mengoleksi data dari 13.440 responden yang terdiri dari pria dan wanita dengan usia rata-rata 64 tahun, yang juga merupakan bagian dari studi terkait stroke yang dilakukan dalam kurun waktu 2003-2007.

Dari partisipan tersebut, 71 persen diantaranya mengidap obesitas.

Partisipan tersebut diberi pertanyaan  mengenai seberapa banyak minuman manis yang mereka konsumsi. Selama periode 6 tahun, 1.168 partisipan meninggal dunia.

Para peneliti menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi paling banyak minuman manis, termasuk jus buah murni, memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kematian selama dilaksanakannya studi, dibandingkan dengan partisipan yang tidak banyak meminum minuman manis.

Studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open ini juga menunjukkan bahwa konsumsi 350 mililiter, sekitar 1,5 gelas, dapat meningkatkan risiko kematian lebih tinggi lagi.

Sebagian besar orang telah menyadari bahwa soda dan minuman manis lainnya, termasuk minuman ringan dan minuman berenergi, memiliki kaitan dengan kenaikan berat badan dan gangguan kesehatan lainnya. Tapi jus buah masih dianggap sebagai pilihan yang aman bagi kesehatan, menurut Marta Guasch-Ferre, peneliti dari departemen nutrisi Harvard T.H. Chan School of Public Health, Boston.

Telah ditemukan banyak bukti mengenai hubungan antara peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, dan obesitas dengan minuman manis. Namun, hubungannya dengan jus buah masih agak kabur.

Buah utuh memang mengandung beberapa nutrisi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan, namun mereka juga memiliki kadar gula tinggi.

Meski jus buah diasosiasikan dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung, tapi buah umum relatif aman. Rekomendasi saat ini adalah mengonsumsi tidak lebih dari segelas jus buah per harinya.

Sementara itu, smoothies dengan campuran buah dianggap sebagai pilihan yang lebih aman, namun bahan penyusunnya dapat bervariasi dan belum banyak riset yang dilakukan mengenai efeknya bagi kesehatan. Smoothies juga memiliki kalori cukup tinggi dan tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari.

Sementara itu, jus sayuran mengandung kalori lebih rendah, namun kandungan garamnya cukup tinggi.

Bukti yang ada saat ini mensugestikan bahwa air putih merupakan minuman yang terbaik bagi kesehatan, dan konsumsi minuman jenis lain, seperti teh atau kopi tanpa gula dan krimer, seharusnya menjadi pilihan yang relatif lebih aman dibanding minuman manis bergula.


OXY Activated Water, merupakan minuman yang terbaik bagi kesehatan. Mengonsumsi OXY dapat menghindari dehidrasi serta membantu proses detoksifikasi/membuang racun dalam tubuh