Senin, 19 Januari 2015

Lindungi Ibu Dan Bayi Dengan Imunisasi

Mengutip data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 359  per 100.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Ini berarti di Indonesia, ditemukan kurang lebih 44 orang ibu meninggal dan 440 bayi yang meninggal setiap harinya.
Merujuk pada penyebab kematian ibu, penyebab langsung terbanyak kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan hipertensi dalam kehamilan. Penyebab kematian bayi terbanyak disebabkan oleh masalah neonatal seperti berat bayi lahir rendah (BBLR), Asfiksia, Diare dan Pneumonia, serta beberapa penyakit infeksi lainnya, dimana penyakit infeksi tersebut dapat dicegah dengan imunisasi.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan beberapa alasan anak tidak diimunisasi antara lain karena takut anaknya panas, keluarga tidak mengijinkan, tempat imunisasi jauh, kesibukan orangtua, seringnya anak sakit dan tidak tahu tempat imunisasi.
Masalah kesehatan ibu dan bayi sangat kompleks. Faktor yang berkontribusi besar dalam meningkatkan  resiko kematian ibu dikenal dengan istilah 4 Terlalu, yaitu Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu sering melahirkan dan Terlalu banyak anak. Faktor keterlambatan juga berpengaruh, yakni terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan, terlambat dalam mencapai fasilitas kesehatan serta terlambat mendapatkan pertolongan.
Imunisasi lengkap dapat melindungi anak dari wabah, kecacatan dan kematian. Orangtua diharapkan melengkapi imunisasi anak mereka agar anak terbebas dari penyakit yang sebenarnya dapat dicegah lewat imunisasi. Imunisasi melindungi anak-anak dari beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan, bahkan kematian. Lebih lanjut, imunisasi tidak membutuhkan biaya besar, bahkan di Posyandu anak-anak mendapatkan imunisasi secara gratis.
Ada lima jenis imunisasi yang diberikan secara gratis di Posyandu, yang terdiri dari imunisasi Hepatitis B, BCG, Polio, DPT-HIB serta Campak. Semua jenis vaksin ini harus diberikan secara lengkap sebelum anak usia 1 tahun diikuti dengan imunisasi lanjutan pada Batita dan Anak Usia Sekolah.
  1. Vaksin Hepatitis B diberikan pada bayi baru lahir untuk mencegah penularan Hepatitis B dari ibu ke anak pada proses kelahiran. Hepatitis B dapat menyebabkan pengerasan hati yang berujung pada kegagalan fungsi hati dan kanker hati
  2. Vaksin BCG diberikan satu kali pada usia 1 bulan guna mencegah kuman Tuberkulosis menyerang paru dan selaput radang otak yang bisa menimbulkan kematian atau kecacatan
  3. Vaksin Polio diberikan 4 kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan untuk mencegah lumpuh layu
  4. Vaksin Campak diberikan dua kali pada usia 9 bulan dan 24 bulan untuk mencegah penyakit campak berat yang dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau menyerang otak
  5. Vaksin DPT-HB-HIB diberikan 4 kali pada usia 2, 3, 4 dan 18 bulan guna mencegah 6 penyakit yaitu: Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang otak). Penyakit Difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan sumbatan jalan napas, serta mengeluarkan racun yang dapat melumpuhkan otot jantung. Penyakit Pertusis berat dapat menyebabkan infeksi saluran napas berat (pneumonia). Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh, sehingga otot menjadi kaku, sulit bergerak dan sulit bernapas. Kuman Haemophilus Influenza tipe B dapat menyebabkan pneumonia dan meningitis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar