Dalam penatalaksanaan diet
penderita diabetes mellitus, perencanaan pola makan merupakan pilar yang sangat
penting. Untuk itu, pengelolaan diet penderita diabetes diperlukan perilaku
disiplin dan komitmen yang kuat.
Tujuan utama dari
pengaturan diet / pola makan pada pasien diabetes adalah terkontrolnya kadar
gula darah pada level normal, karena kadar gula darah yang terkontrol baik
dapat meningkatkan produksi insulin secara alami. Sementara, kadar gula darah
yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan organ
dan menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, stroke, gangguan
penglihatan, gagal ginjal, amputasi kaki atau bahkan kematian.
Tujuan diet diabetes dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1.
Mencapai dan mempertahankan kadar glukosa
darah mendekati normal
2.
Mencapai dan mempertahankan kadar lemak
mendekati normal
3.
Mencapai berat badan normal
4.
Mencegah komplikasi kronik
5.
Meningkatkan kualitas hidup sehingga dapat
melakukan pekerjaan sehari-hari seperti
biasa
Diet diabetes dilaksanakan dengan
menerapkan prinsip tepat 3 J, yaitu tepat jadwal, tepat jenis, dan tepat
jumlah.
Tepat Jadwal
Penjadwalan makan pada
penderita diabetes sangat penting agar asupan makanan tidak secara drastis
meningkatkan kadar gula darah. Sementara pada saat tenggang waktu antara, juga
tidak terjadi penurunan kadar gula darah yang drastis. Dengan demikian,
kestabilan kadar gula darah tetap terjaga. Jadwal makan yang disarankan adalah 3x
makan utama dan 3x makan pendamping/snack dengan interval 3 jam.
Misalnya :
Jam 06.30 : makan utama, jam 09.30 snack,
jam 12.30 makan utama, jam 15.30 snack, jam 18.30 makan utama dan jam 21.30
snack (jika perlu)
Makan utama terdiri dari sumber karbohidrat
(nasi/gandum/jagung/kentang), lauk pauk, dan sayuran. Sedangkan snack yang
sehat bagi penderita diabetes dapat berupa buah-buahan.
Tepat Jenis
Ada beberapa jenis makanan
yang perlu dibatasi dan jenis makanan yang tidak dibatasi. Jenis makanan yang
baik bagi penderita diabetes yaitu yang mempunyai indeks glikemik rendah. Hal ini disebabkan makanan yang mempunyai
indeks glikemik rendah tidak langsung diubah menjadi gula darah. Hal ini
berbeda dengan makanan yang mempunyai indeks glikemik tinggi, dimana makanan
ini sangat mudah dan cepat terurai menjadi gula lalu dengan cepat akan
menaikkan gula darah. Yang dianjurkan adalah makanan yang mempunyai IG rendah,
dimana pelepasan gula dalam darah berlangsung pelan dan bertahap, sehingga
dapat membantu menjaga fluktuasi (naik/turunnya) kadar gula darah penyandang
diabetes.
Gula
murni memiliki indeks glikemik 100,
dan
semua makanan lain diukur relatif
terhadapnya. Indeks
glikemik di atas 70 termasuk tinggi, antara 56 s.d. 69 sedang, dan 55 ke bawah
rendah. Nasi memiliki IG mencapai 71, sedangkan GAR (Jagung) memiliki IG 51,9
(penelitian uji klinis fakultas teknologi pangan UGM oleh Prof Ir. Yustinus
Marsoni MS.PHD). Golden Analog Rice (GAR) bisa didapatkan di Distributor Oxy Drinking Water (klik di sini)
Langkah pertama dalam
mengatur jenis makanan adalah mengubah sumber karbohidrat sederhana (nasi,
gula, mie) dengan karbohidrat complex yang kaya serat dan vitamin seperti
jagung, gandum utuh, beras merah, kentang
serta sereal. Nasi dan karbohidrat sederhana lainnnya dapat
meningkatkan kadar gula darah dengan cepat sehingga kadar gula darah penderita
diabetes cenderung tidak terkontrol.
Selain sumber karbohidrat, sangat penting
bagi penderita diabetes untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah
yang cukup karena buah dan sayur banyak mengandung zat-zat gizi yang dapat
memperbaiki kinerja pancreas (organ penghasil insulin). Sementara itu, konsumsi
makanan yang tinggi lemak dan tinggi garam sebaiknya dihindari untuk
meminimalkan komplikasi yang mungkin timbul akibat diabetes.
Sumber-sumber protein sebaiknya dipilih
dari jenis makanan daging ayam tanpa kulit, tahu, kacang kedelai, sirloin,
serta ikan. Makanan/minuman olahan yang dikemas dalam bentuk kaleng sebaiknya
dihindari karena mengandung tinggi kalori dan lemak yang tidak baik untuk
kesehatan.
Tepat Jumlah
Jumlah makanan yang boleh
dikonsumsi dalam sehari ditentukan oleh seberapa besar kebutuhan energi tubuh. Kebutuhan energi setiap orang berbeda,
tergantung dari usia, jenis kelamin, aktifitas sehari-hari dan juga kondisi
atau kebutuhan khusus seperti penyandang diabetes.
Maka perlu dihitung terlebih dahulu jumlah kalori yang dibutuhkan untuk setiap
orang.
RUMUS CARA MENGHITUNG JUMLAH KALORI yang dibutuhkan tubuh
Anda
Hitung Kebutuhan
Perhitungan pertama yang dilakukan adalah menghitung angka metabolisme basal (AMB). Rumusnya adalah:
AMB = 0,9 kkal x berat badan (dalam kg) x 24 jam
Untuk menghitung kebutuhan energi harian, maka angka AMB yang didapat kemudian dikalikan dengan variabel dari aktivitas fisik yang Anda lakukan. Aktivitas dan variabel yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Ringan = 1,55
Sedang = 1,70
Berat = 2,00
Kurangi kebutuhan kalori kurang lebih 500 kkal agar berat badan turun sekitar 0,5 kg setiap minggunya.
Contoh Menghitung Kalori
Sebagai karyawan dengan aktivitas ringan (yang sebagian besar waktunya dihabiskan dengan duduk di depan komputer), berat badan A adalah 60 kg. Berapa kebutuhan energi harian dari A?
AMB = 0,9 kkal x 60 kg x 24 jam = 1296
Kebutuhan energi harian (kategori ringan) = 1,55 x 1296 = 2008,8 kkal
Hitung Kebutuhan
Perhitungan pertama yang dilakukan adalah menghitung angka metabolisme basal (AMB). Rumusnya adalah:
AMB = 0,9 kkal x berat badan (dalam kg) x 24 jam
Untuk menghitung kebutuhan energi harian, maka angka AMB yang didapat kemudian dikalikan dengan variabel dari aktivitas fisik yang Anda lakukan. Aktivitas dan variabel yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Ringan = 1,55
Sedang = 1,70
Berat = 2,00
Kurangi kebutuhan kalori kurang lebih 500 kkal agar berat badan turun sekitar 0,5 kg setiap minggunya.
Contoh Menghitung Kalori
Sebagai karyawan dengan aktivitas ringan (yang sebagian besar waktunya dihabiskan dengan duduk di depan komputer), berat badan A adalah 60 kg. Berapa kebutuhan energi harian dari A?
AMB = 0,9 kkal x 60 kg x 24 jam = 1296
Kebutuhan energi harian (kategori ringan) = 1,55 x 1296 = 2008,8 kkal
Presentasi kalori
untuk setiap kali waktu makan (dihitung dari total kalori untuk kebutuhan
sehari) bagi penyandang diabetes adalah :
20%
|
Untuk makan
pagi/sarapan
|
10%
|
Untuk makan
selingan I (pagi)
|
30%
|
Untuk makan
siang
|
10%
|
Untuk makan
selingan II (sore)
|
20%
|
Untuk makan
malam
|
10%
|
Untuk makan
selingan III (malam)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar