Menambahkan pemanis pada minuman, sebaiknya dipikirkan
terlebih dahulu. Pemanis tambahan dapat membahayakan kesehatan.
Menurut sebuah studi dari Washington Univesity di St Louis, pemanis buatan yang dikenal sebagai sucralose dapat memengaruhi bagaimana seseorang memetabolisme gula.
Penelitian tersebut membandingkan orang gemuk dengan metabolisme gula
normal. Hal ini untuk melihat bagaimana mereka bereaksi ketika diberi
air atau sucralose sebanyak diet satu kaleng soda sebelum tes glukosa.
Tes ini juga melibatkan minuman campuran glukosa setelah darah diambil
pada beberapa interval.
Kemudian, para peneliti menemukan kadar gula darah memuncak lebih tinggi
jika mereka mendapatkan sucralose bukan air sebelum tes glukosa, selain
itu tingkat insulin juga naik lebih tinggi. Sementara, pada titik
terendah gula darah, konsumsi sucralose menyebabkan kadar gula darah
lebih rendah daripada air.
Semua orang mendapat jumlah glukosa yang sama, namun tubuh mereka mengeluarkan lebih banyak insulin ketika mereka diberi sucralose pertama.
Insulin diperlukan bagi tubuh untuk menggunakan gula sebagai energi,
tetapi terlalu banyak juga berbahaya. Tingkatan darah yang tinggi pada
insulin membuat lemak suslit diuraikan menjadi energi, sehingga sulit
untuk menurunkan berat badan. Selain itu, tingkat insulin yang tinggi
dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu awal dari diabetes tipe-2.
Sementara, pada dua penelitian lain mengatakan konsumsi pemanis
non-nutrisi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe-2
atau obesitas. Salah satunya Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis
(MESA) menemukan bahwa setidaknya konsumsi diet soda dikaitkan dengan
risiko signifikan lebih besar untuk sindrom metabolic atau diabetes
tipe-2 dibandingkan dengan yang tidak.
Sedangkan San Antonio Heart Study menemukan bahwa meminum lebih dari 21 minuman
pemanis buatan dalam seminggu dikaitkan dengan risiko kelebihan berat
badan atau obesitas dua kali lipat dibandingkan dengan yang tidak.
Minuman diet lebih baik daripada minuman manis gula,
tetapi sebaiknya orang-orang minum air putih,
terutama jika mereka mencoba menurunkan berat badan atau menghindari
diabetes. Batasi minuman diet tidak lebih dari satu atau
dua hari.
OXY Drinking Water adalah air minum yang telah diaktifkan dengan
menggunakan Sinar Alpha melalui proses Molecular
Resonance e-Magnetic Technology
(MReT), air minum yang mengandung Oksigen murni tinggi, serta air minum
yang
memiliki kandungan mineral
An-Organik yang rendah.
Air yang telah di aktifkan ini banyak membantu penderita : tekanan darah
tinggi, stroke, trigliserid, kolesterol,
diabetes, kanker, abses,
menghaluskan kulit, jerawat batu, menyehatkan rambut, migrain, pegal -
pegal, ketegangan otot,
impotensi diri, awet muda
dan lain - lain.
SMS: 081703612543
PinBB: 2345DAF0
Temukan jawaban untuk Product knowledge, Marketing Plan, dll...
Kamis, 28 November 2013
Selasa, 26 November 2013
Kanker dan Faktor Penyebabnya
Puru ayal atau kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di Indonesia adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, misalnya
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anak/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial.
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif.
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).
Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi, maupun infeksi.
Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35 %), infeksi (15-20%), radiasi, stres, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan.
Ada beberapa zat khusus yang terkait dengan jenis kanker tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan banyak jenis kanker, dan penyebab dari 90% kanker paru-paru. Keterpaparan secara terus-menerus terhadap serat asbestos dikaitkan dengan mesothelioma.. Banyak mutagen adalah juga karsinogen. Tetapi, beberapa mutagen bukanlah karsinogen. Alkohol adalah contoh bahan kimia bersifat karsinogen yang bukan mutagen.. Bahan kimia seperti ini bisa menyebabkan kanker dengan menstimulasi tingkat pembelahan sel. Tingkat replikasi yang lebih cepat, hanya menyisakan sedikit waktu bagi enzim-enzim untuk memperbaiki DNA yang rusak pada saat replikasi DNA, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi. Riset selama beberapa dekade menunjukkan keterkaitan antara penggunaan tembakau dan kanker pada paru-paru, laring, kepala, leher, perut, kandung kemih, ginjal, esofagus, dan pankreas. Asap tembakau memiliki lebih dari lima puluh jenis karsinogen yang sudah dikenali termasuk nitrosamines dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Tembakau bertanggung jawab atas satu per tiga dari seluruh kematian akibat kanker di negara-negara maju, dan sekitar satu per lima di seluruh dunia. Tingkat kematian akibat kanker paru-paru di Amerika Serikat mencerminkan pola merokok, dengan kenaikan dalam pola merokok diikuti dengan peningkatan yang dramatis dalam tingkat kematian akibat kanker paru-paru. Walaupun begitu, jumlah perokok di seluruh dunia terus meningkat, sehingga beberapa organisasi menyebutkannya sebagai epidemik tembakau. Kanker yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang diyakini memiliki jumlah sebesar 2-20% dari semua kasus.
Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bisa menyebabkan kanker. Keterpaparan terus-menerus terhadap radiasi ultraviolet dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan beberapa penyakit kulit yang berbahaya. Diperkirakan 2% dari penyakit kanker di masa yang akan datang dikarenakan CT Scan di saat ini. Radiasi dari frekuensi radio tak berion dari telepon seluler dan sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang mendukung keterkaitan ini.
Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi. Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh dunia.. Virus-virus ini termasuk papillomavirus pada manusia (kanker serviks), poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker nasofaring), virus herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusis (leukemia sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung).
Data ekperimen dan epidemiologis menyatakan peran kausatif untuk virus dan virus tampaknya menjadi faktor risiko kedua paling penting dalam perkembangan kanker pada manusia, yang hanya dilampaui oleh penggunaan tembakau. Jenis tumor yang ditimbulkan virus dapat dibagi menjadi dua, jenis yang bertransformasi secara akut dan bertransformasi secara perlahan.
Keturunan (genetik) merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan kanker.
Adanya faktor genetik dalam pembentukan kanker ini terjadi karena penyebab kanker adalah mutasi DNA yang memang diturunkan dari orangtua kepada anaknya, akan tetapi tidak semua jenis kanker dapat diturunkan, hal tersebut dipengaruhi oleh letak mutasi pada DNA yang dialami dan juga genotipe dari mutasi yang terjadi.
Kebanyakan kanker dikenali karena tanda atau gejala tampak atau melalui screening. Kedua metode ini tidak menuju ke diagnosis yang jelas, yang biasanya membutuhkan sebuah biopsi. Beberapa kanker ditemukan secara tidak sengaja pada saat evaluasi medis dari masalah yang tak berhubungan.
Karena kanker juga dapat disebabkan adanya metilasi pada promotor gen tertentu, maka deteksi dini dapat dilakukan dengan menguji gen yang menjadi biomarker untuk kanker. Beberapa jenis kanker telah diketahui status metilasi biomarker-nya. Misalnya untuk kanker payudara dapat digunakan biomarker BRCA, sedangkan untuk kanker kolorektal dapat menggunakan biomarker Sox17.
Deteksi dini ini sangat penting. Pada beberapa kanker seperti kanker kolorektal apabila diketahui sejak dini peluang untuk sembuh lebih besar. Selain itu, deteksi dini dapat memudahkan dokter untuk memberikan pengobatan yang sesuai.
- tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
- menyerang jaringan biologis di dekatnya.
- bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di Indonesia adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, misalnya
- Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.
- Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.
- Leukemia, merupakan kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi di dalam sirkulasi darah.
- Limfoma, merupakan kanker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan dalam sistem kekebalan tubuh
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anak/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial.
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif.
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).
Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi, maupun infeksi.
Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35 %), infeksi (15-20%), radiasi, stres, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan.
Ada beberapa zat khusus yang terkait dengan jenis kanker tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan banyak jenis kanker, dan penyebab dari 90% kanker paru-paru. Keterpaparan secara terus-menerus terhadap serat asbestos dikaitkan dengan mesothelioma.. Banyak mutagen adalah juga karsinogen. Tetapi, beberapa mutagen bukanlah karsinogen. Alkohol adalah contoh bahan kimia bersifat karsinogen yang bukan mutagen.. Bahan kimia seperti ini bisa menyebabkan kanker dengan menstimulasi tingkat pembelahan sel. Tingkat replikasi yang lebih cepat, hanya menyisakan sedikit waktu bagi enzim-enzim untuk memperbaiki DNA yang rusak pada saat replikasi DNA, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi. Riset selama beberapa dekade menunjukkan keterkaitan antara penggunaan tembakau dan kanker pada paru-paru, laring, kepala, leher, perut, kandung kemih, ginjal, esofagus, dan pankreas. Asap tembakau memiliki lebih dari lima puluh jenis karsinogen yang sudah dikenali termasuk nitrosamines dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Tembakau bertanggung jawab atas satu per tiga dari seluruh kematian akibat kanker di negara-negara maju, dan sekitar satu per lima di seluruh dunia. Tingkat kematian akibat kanker paru-paru di Amerika Serikat mencerminkan pola merokok, dengan kenaikan dalam pola merokok diikuti dengan peningkatan yang dramatis dalam tingkat kematian akibat kanker paru-paru. Walaupun begitu, jumlah perokok di seluruh dunia terus meningkat, sehingga beberapa organisasi menyebutkannya sebagai epidemik tembakau. Kanker yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang diyakini memiliki jumlah sebesar 2-20% dari semua kasus.
Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bisa menyebabkan kanker. Keterpaparan terus-menerus terhadap radiasi ultraviolet dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan beberapa penyakit kulit yang berbahaya. Diperkirakan 2% dari penyakit kanker di masa yang akan datang dikarenakan CT Scan di saat ini. Radiasi dari frekuensi radio tak berion dari telepon seluler dan sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang mendukung keterkaitan ini.
Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi. Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh dunia.. Virus-virus ini termasuk papillomavirus pada manusia (kanker serviks), poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker nasofaring), virus herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusis (leukemia sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung).
Data ekperimen dan epidemiologis menyatakan peran kausatif untuk virus dan virus tampaknya menjadi faktor risiko kedua paling penting dalam perkembangan kanker pada manusia, yang hanya dilampaui oleh penggunaan tembakau. Jenis tumor yang ditimbulkan virus dapat dibagi menjadi dua, jenis yang bertransformasi secara akut dan bertransformasi secara perlahan.
Keturunan (genetik) merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan kanker.
Adanya faktor genetik dalam pembentukan kanker ini terjadi karena penyebab kanker adalah mutasi DNA yang memang diturunkan dari orangtua kepada anaknya, akan tetapi tidak semua jenis kanker dapat diturunkan, hal tersebut dipengaruhi oleh letak mutasi pada DNA yang dialami dan juga genotipe dari mutasi yang terjadi.
Kebanyakan kanker dikenali karena tanda atau gejala tampak atau melalui screening. Kedua metode ini tidak menuju ke diagnosis yang jelas, yang biasanya membutuhkan sebuah biopsi. Beberapa kanker ditemukan secara tidak sengaja pada saat evaluasi medis dari masalah yang tak berhubungan.
Karena kanker juga dapat disebabkan adanya metilasi pada promotor gen tertentu, maka deteksi dini dapat dilakukan dengan menguji gen yang menjadi biomarker untuk kanker. Beberapa jenis kanker telah diketahui status metilasi biomarker-nya. Misalnya untuk kanker payudara dapat digunakan biomarker BRCA, sedangkan untuk kanker kolorektal dapat menggunakan biomarker Sox17.
Deteksi dini ini sangat penting. Pada beberapa kanker seperti kanker kolorektal apabila diketahui sejak dini peluang untuk sembuh lebih besar. Selain itu, deteksi dini dapat memudahkan dokter untuk memberikan pengobatan yang sesuai.
Selasa, 19 November 2013
GOLDEN Analog RICE, Beras Jagung Kemasan
Nasi jagung adalah makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat desa di beberapa daerah di Indonesia. Namun saat ini, ada beras jagung kemasan yang bisa diolah dan dinikmati sebagai nasi jagung oleh masyarakat kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga ke sejumlah wilayah lain seperti Bali, Jambi, Batam, Aceh dll.
Beras jagung ini dalam bentuk kemasan berlabel "GOLDEN Analog RICE". Beras jagung ini bisa dibuat dengan sangat mudah. Untuk membuat nasi jagung, cukup dengan mencucinya seperti mencuci beras biasa, kemudian menambahkan dengan 1.5 cup (240ml) air seperti pada memasak beras biasa, masak hingga matang dan siap disajikan dengan lauk.
GOLDEN Analog RICE merupakan sumber pangan jagung yang diproses dengan pengolahan yang mutakhir menjadi bulir-bulir beras jagung, dengan tambahan nutrisi yang terkontrol dengan baik sehingga tepat untuk memenuhi kebutuhan dan kesehatan tubuh, dengan berat per kemasan 120 gram.
Nasi jagung yang dihasilkan dari GOLDEN Analog RICE ini menghasilkan nasi dengan tampilan seperti nasi dari beras biasa. Nasi jagung dari GOLDEN Analog RICE ini dapat dikonsumsi dengan cita rasa yang nikmat, kaya akan nutrisi yang diperlukan tubuh dan menyehatkan karena memiliki kelebihan-kelebihan di dalamnya seperti
Nasi atau beras jagung ini baik untuk kesehatan, baik untuk penderita diabetes karena kadar gula lebih rendah dibanding nasi biasa.
Serat jagung juga menjaga keseimbangan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, protein inhibitor dalam jagung bermanfaat menurunkan risiko kanker dan asam folat di dalamnya juga bermanfaat untuk menghindari risiko serangan jantung dan stroke. Jagung juga mengandung beragam vitamin, seperti vitamin A, C, E, B1, B2, niasin, fosfor, dan kalsium. Mengubah jenis makanan yang dikonsumsi dari nasi biasa menjadi nasi jagung memungkinkan orang dapat hidup lebih sehat.
SMS: 081703612543
PinBB: 5B21817D
Temukan jawaban untuk Product knowledge, Marketing Plan, dll...
Beras jagung ini dalam bentuk kemasan berlabel "GOLDEN Analog RICE". Beras jagung ini bisa dibuat dengan sangat mudah. Untuk membuat nasi jagung, cukup dengan mencucinya seperti mencuci beras biasa, kemudian menambahkan dengan 1.5 cup (240ml) air seperti pada memasak beras biasa, masak hingga matang dan siap disajikan dengan lauk.
GOLDEN Analog RICE merupakan sumber pangan jagung yang diproses dengan pengolahan yang mutakhir menjadi bulir-bulir beras jagung, dengan tambahan nutrisi yang terkontrol dengan baik sehingga tepat untuk memenuhi kebutuhan dan kesehatan tubuh, dengan berat per kemasan 120 gram.
Nasi jagung yang dihasilkan dari GOLDEN Analog RICE ini menghasilkan nasi dengan tampilan seperti nasi dari beras biasa. Nasi jagung dari GOLDEN Analog RICE ini dapat dikonsumsi dengan cita rasa yang nikmat, kaya akan nutrisi yang diperlukan tubuh dan menyehatkan karena memiliki kelebihan-kelebihan di dalamnya seperti
1. L-Carnitine
Membantu metabolisme lemak untuk dibakar menjadi energi
2. Beta Carotine
Sebagai antioxidan dan vitamin A, yang berfungsi sebagai sistem imun yang menangkal
berbagai radikal bebas, mencegah sel kanker, dan penuaan pada kulit.
3. Lutein
Antioxidant pelindung mata untuk mencegah kerusakan pada retina dan penyakit katarak.
4. Chromium Picolinate
- Merangsang pankreas untuk memproduksi hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
- Mencegah pembekuan darah dan insufiensi arteri serta mengurangi kolesterol dan trigliserid dalam darah.
5. Natural Fiber
Memperlancar sistem pencernaan dan memberi rasa kenyang.
Serat jagung juga menjaga keseimbangan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, protein inhibitor dalam jagung bermanfaat menurunkan risiko kanker dan asam folat di dalamnya juga bermanfaat untuk menghindari risiko serangan jantung dan stroke. Jagung juga mengandung beragam vitamin, seperti vitamin A, C, E, B1, B2, niasin, fosfor, dan kalsium. Mengubah jenis makanan yang dikonsumsi dari nasi biasa menjadi nasi jagung memungkinkan orang dapat hidup lebih sehat.
SMS: 081703612543
PinBB: 5B21817D
Temukan jawaban untuk Product knowledge, Marketing Plan, dll...
Kamis, 07 November 2013
Jagung Manis Panas, Bagus Untuk Kesehatan Jantung
Jagung manis kalengan masih dianggap sebagai salah satu dari lima makanan pokok yang dibutuhkan seseorang.
Para ilmuwan New York Cornell University bahkan menemukan memanaskan jagung manis kalengan, mampu meningkatkan jumlah antioksidan di dalamnya hingga 44 persen.
Antioksidan membantu menghentikan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat merusak sel dan meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan kanker.
Golden Analog Rice adalah nasi buatan yang diolah secara mutakhir dari jagung dengan tambahan nutrisi yang terkontrol dengan baik sehingga tepat untuk memenuhi kebutuhan dan kesehatan tubuh.
Kelebihan dari kandungan pada Golden Analog Rice adalah,
1. L-Carnitine
Membantu metabolisme lemak untuk dibakar menjadi energi
2. Beta Carotine
Sebagai antioxidan dan vitamin A, yang berfungsi sebagai sistem imun yang menangkal
berbagai radikal bebas, mencegah sel kanker, dan penuaan pada kulit.
3. Lutein
Antioxidant pelindung mata untuk mencegah kerusakan pada retina dan penyakit katarak.
4. Chromium Picolinate
- Merangsang pankreas untuk memproduksi hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
- Mencegah pembekuan darah dan insufiensi arteri serta mengurangi kolesterol dan trigliserid dalam darah.
5. Natural Fiber
Memperlancar sistem pencernaan dan memberi rasa kenyang.
CARA MEMASAK
Cuci 1 Sachet Golden Analog Rice (120gr) seperti mencuci beras biasa.
Untuk konsumsi sehari-hari
Tambahkan Golden Analog Rice dengan 1.5 cup (240ml) air seperti pada memasak beras biasa.
Masak Golden Analog Rice hingga matang dan siap disajikan dengan lauk. Disarankan dengan lauk yang kering atau tidak berkuah.
SMS: 081703612543
PinBB: 2345DAF0
Temukan jawaban untuk Product knowledge, Marketing Plan, dll...