BIASAKANLAH HIDUP SEHAT DAN MEMBAGIKANNYA

Jumat, 12 Februari 2016

Nyeri Punggung

Nyeri punggung adalah salah satu kondisi umum yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejalanya bisa berupa rasa sakit yang datang dan pergi, sendi yang terasa kaku atau sulit digerakkan dan rasa tegang. Nyeri punggung dapat dipicu postur tubuh yang salah saat duduk, berdiri, membungkuk, atau efek mengangkat benda yang berat.

Umumnya nyeri punggung akan hilang dalam 2-12 minggu. Kondisi ini biasanya tidak disebabkan hal serius dan dapat ditangani hanya dengan terus aktif bergerak dan mengonsumsi obat pereda rasa sakit. Namun pada beberapa kasus, dapat sangat menyiksa dan tidak tertahankan hingga menghambat aktivitas sehari-hari.

Khususnya untuk golongan orang lanjut usia (lansia), nyeri punggung merupakan kondisi yang sangat umum terjadi. Setidaknya 40 persen dari orang berusia di atas 65 tahun menderita nyeri punggung. Hasil penelitian PERDOSSI (Persatuan Dokter Saraf Seluruh Indonesia) yang dilakukan pada 14 kota di Indonesia pada 2002 menemukan adanya 18,1 persen pengidap nyeri punggung bawah.

Sedangkan penelitian Community Oriented Program for Control of Rheumatic Disease (COPORD ) di Indonesia menemukan bahwa prevalensi nyeri punggung adalah 13,6 persen pada wanita dan 18,2 persen pada laki-laki. Insiden nyeri punggung dari berbagai gejala berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di Indonesia berkisar antara 3-17 persen. Dari data-data ini, bisa disimpulkan bahwa nyeri punggung merupakan suatu kondisi yang umum dan bisa menyerang siapa saja.

Sakit punggung bagian bawah adalah jenis yang paling sering terjadi. Namun nyeri punggung lain juga dapat dirasakan pada sepanjang tulang belakang, dari leher hingga panggul. Berikut ini adalah beberapa jenis nyeri punggung yang sering terjadi:
  • Nyeri leher, yaitu sakit dan kekakuan pada leher 
  • Skiatika, yaitu nyeri karena iritasi dan tekanan pada saraf skiatik yang menjalar dari punggung bawah hingga telapak kaki  
  • Whiplash, yaitu cedera pada leher karena gerakan tiba-tiba 
  • Ankylosing spondylitis, yaitu peradangan kronis yang memengaruhi tulang belakang serta sendi dan otot-otot yang terkait  
  • Nyeri bahu, kondisi ini sering menjadi gejala adanya penyakit lain  
  • Kekauan pada bahu, yaitu kondisi yang membuat pundak tidak dapat bergerak secara bebas  
  • Slipped disc, yaitu pergeseran cakram sendi tulang punggung yang menyebabkan sakit yang terus-menerus, sensasi kesemutan dan bahkan mati rasa 

Diagnosis diperlukan untuk mengetahui penyebab dan cara pengobatan yang diperlukan.

Ada berbagai cara penanganan yang dapat dilakukan agar rasa nyeri menjadi tidak berkepanjangan.
  • Saat Anda mengalami nyeri punggung, penting untuk sebisa mungkin tetap aktif dan beraktivitas seperti biasa. Berjalan kaki atau melakukan kegiatan sehari-hari justru akan membantu pemulihan nyeri Anda. 
  • Jika nyeri Anda tidak mereda dan terasa tidak tertahankan, Anda dapat mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen. 
  • Penelitian membuktikan bahwa pemulihan akan menjadi lebih cepat pada pengidap yang tetap berpikir positif dibandingkan mereka yang mengalami stress. 
  • Kompres panas atau dingin dapat membantu meredakan nyeri. Tempelkan koyo atau oleskan balsam pada area yang sakit. Bisa juga dengan menempelkan kantong es pada area nyeri, lalu ganti dengan kompres handuk hangat atau mandi air hangat.
  • Fisioterapi: terapi untuk memperbaiki fungsi gerak motorik akibat gangguan pada rangka tubuh.
  • Terapi chiropractic: metode ilmiah untuk mendiagnosis, menangani, dan mencegah gangguan pada sistem muskuloskeletal (otot-otot dan kerangka tubuh).
  • Terapi osteopati: mendeteksi, menangani, dan mencegah masalah kesehatan dengan gerakan, peregangan, dan pijatan pada otot dan sendi.
Rangkaian penanganan di atas dapat dipadukan untuk nyeri punggung yang sudah terjadi lebih dari 6 minggu dan sudah dianggap kronis. Penanganan dapat meliputi kombinasi obat pereda sakit dan salah satu dari terapi manual, akupunktur, dan mengikuti kelas-kelas latihan fisik.

Sangat sedikit kasus yang melibatkan operasi tulang belakang. Operasi ini hanya akan dijalani jika semua cara di atas tidak berhasil.

Berat janin yang disangga tulang belakang dan perubahan cara berdiri serta berjalan membuat kebanyakan ibu hamil merasakan nyeri punggung. Rasa sakit ini diakibatkan tekanan dan regangan pada otot dan sendi punggung.

Ada cara-cara lain yang dapat dilakukan penderita untuk mengurangi rasa sakit selain dengan hanya mengonsumsi obat-obatan.

Tanpa berkunjung ke dokter, pada umumnya nyeri punggung akan membaik dengan sendirinya. Namun jika rasa sakitnya tidak kunjung hilang dan sudah tidak tertahankan, Anda dapat mengonsultasikannya kepada dokter.

Anda juga harus mewaspadai beberapa gejala yang dapat merujuk kepada penyakit yang lebih serius.  Anda harus segera mengunjungi dokter jika mengalami gejala-gejala darurat semacam ini:
  • Demam 38°C atau lebih tinggi
  • Tidak dapat buang air kecil
  • Kehilangan berat badan tanpa tahu penyebabnya
  • Nyeri punggung yang tidak juga mereda setelah Anda berbaring
  • Rasa sakit pada bagian dada atau bagian atas punggung
  • Nyeri pada kaki dan di bawah lutut
  • Nyeri yang kian memburuk di malam hari
  • Hilangnya kontrol untuk membuang air kecil dan besar
  • Terasa mati rasa pada area kelamin, bokong, atau tubuh bagian belakang
  • Pembengkakan pada punggung

Postur tubuh dan olahraga sangat memengaruhi kesehatan tulang punggung Anda. Cobalah untuk menghindarkan punggung dari tekanan berlebihan agar tetap kuat dan lentur. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya nyeri:
  • Gunakan sepatu beralas datar sesering mungkin daripada sepatu hak tinggi
  • Sejajarkan posisi keyboard komputer dengan pusar agar pundak tidak tertekan
  • Sejajarkan posisi layar komputer dengan pandangan mata untuk menghindarkan leher dari ketegangan 
  • Olahraga teratur seperti berenang dan jalan kaki
  • Tingkatkan fleksibilitas otot punggung dengan olahraga yoga atau pilates

Tidak ada komentar:

Posting Komentar