BIASAKANLAH HIDUP SEHAT DAN MEMBAGIKANNYA

Selasa, 10 Februari 2015

Mengenal Bakteri Listeria Monocytogenes


Saat ini sedang hangat diperbincangkan mengenai buah apel import yang mengandung bakteri listeria. Apakah bakteri listeria itu?
Bakteri listeria monocytogenes (L.monocytogenes) diklasifikasikan sebagai bakteri gram-positif dan bergerak menggunakan flagella. Penelitan menunjukkan bahwa 1-10% manusia mungkin memiliki L.monocytogenes di dalam ususnya. Bakteri ini juga telah ditemukan pada setidaknya 37 spesies mamalia, baik hewan piaraan maupun hewan liar serta pada setidaknya 17 spesies burung dan mungkin pada beberapa spesies ikan dan kerang.
Bakteri ini terdistribusi luas di lingkungan, dapat ditemukan di tanah, pakan ternak yang dibuat dari daun-daunan hijau yang diawetkan dengan fermentasi (silage) dan sumber-sumber alami lainnya seperti feses ternak.
Sebagai bakteri yang tidak membentuk spora, L.monocytogenes sangat kuat dan tahan terhadap panas, asam dan garam. Bakteri ini juga tahan pembekuan dan tetap dapat tumbuh pada suhu 4°C, khususnya pada makanan yang disimpan di lemari pendingin. Bakteri L.monocytogenes juga membentuk biofilm, yakni terbentuknya lapisan lendir pada permukaan makanan.
Listeria monocytogenes adalah suatu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit dan lanjut usia serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang sehat juga dapat terinfeksi bakteri listeria, dengan gejala jangka pendek yang muncul seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut dan diare. Listeriosis merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh bakteri L.monocytogenes.
Infeksi listeria dapat menyebabkan keguguran pada perempuan hamil.
L.monocytogenes merupakan salah satu penyebab penyakit yang serius dengan tingkat kematian sekitar 20-30%. Tingkat kematian diantara bayi yang baru lahir yang terinfeksi L.monocytogenes adalah 25-50%.
Gejala listeriosis dapat muncul kapan saja antara 3-70 hari pasca infeksi bakteri listeria, rata-rata biasanya sekitar 21 hari. Gejala umumnya yaitu demam, nyeri otot disertai mual atau diare (kurang umum). Jika infeksi menyebar ke Sistem Saraf Pusat (SSP), gejala dapat mencakup sakit kepala, kaku pada leher, bingung, kehilangan keseimbangan dan terkadang mengalami kejang.
Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, bakteri listeria dapat menyerang Sistem Saraf Pusat dan menyebabkan meningitis atau infeksi otak.
Pada wanita hamil yang terinfeksi, muncul gejala seperti flu ringan. Namun, infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, infeksi pada bayi yang baru lahir atau bayi lahir mati. Gejala juga biasanya muncul pada bayi baru lahir di minggu pertama kehidupan, tetapi juga dapat terjadi di kemudian hari. Gejala pada bayi baru lahir sering tidak terlihat, namun dapat berupa tanda seperti lekas marah, demam dan tidak mau makan.
Sumber penularan L.monocytogenes dapat terjadi pada beberapa aspek mulai dari pemilihan makanan, pengolahan hingga penyajian. Pada pemilihan makanan penularan biasanya terjadi pada produk seperti susu mentah, susu yang proses pasteurisasinya kurang benar, keju (terutama jenis keju yang dimatangkan secara lunak), es krim, sayuran mentah, sosis dari daging mentah yang difermentasi, daging unggas mentah dan yang sudah dimasak, semua jenis daging mentah dan ikan mentah atau ikan asap. Pada saat pengolahan makanan, juga dapat terjadi penularan jika menggunakan alat masak yang telah terkontaminasi L.monocytogenes.
Selain itu, bayi bisa lahir dengan listeria jika ibu hamil memakan makanan yang terkontaminasi selama kehamilan
Populasi yang rentan terinfeksi listeriosis yaitu wanita hamil atau janin dalam kandungan, infeksi perinatal  yaitu sesaat sebelum dan sesudah kehamilan, neonatal yaitu setelah kelahiran; orang yang sistem kekebalannya lemah karena perawatan dengan carticosteroid (salah satu jenis hormon), obat-obat anti kanker, graft suppression therapy (perawatan setelah pencangkokan bagian tubuh, dengan obat-obat yang menekan sisitem kekebalan tubuh), orang dengan HIV-AIDS (ODHA), pasien kanker, terutama pasien leukimia, serta beberapa dilaporkan meskipun jarang pada pasien penderita diabetes, pengecilan hati (cirrhotic), asma dan radang kronis pada usus besar (ulcerative colitis), orang-orang tua (status imun mulai menurun), beberapa laporan menunjukkan bahwa orang normal yang sehat juga dapat menjadi rentan, walaupun penggunaan antasida atau cimetidine mungkin berpengaruh.
Listeriosis hanya dapat  didiagnosis secara pasti dengan cara membiakkan organisme ini dari darah, cairan cerebrospinal yaitu cairan otak dan sumsum tulang belakang atau kotoran (sulit dilakukan dan terbatas kegunaannya).
Untuk pencegahan ada beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari infeksi bakteri Listeria, yaitu
  1. Bilas bahan mentah dengan air mengalir, seperti buah-buahan dan sayuran sebelum dimakan, dipotong atau dimasak. Bahkan jika bahan tersebut Anda beli sudah dalam keadaan dikupas, tetap harus dicuci terlebih dahulu
  2. Menggosok produk hasil pertanian, seperti melon dan mentimun dengan menggunakan sikat bersih sebelum disimpan dan keringkan produk dengan kain bersih atau tissue
  3. Pisahkan daging mentah dan unggas dari sayuran, makanan matang dan makanan siap saji
  4. Cuci peralatan masak berupa alat atau alas pemotong yang telah digunakang untuk daging mentah, unggas, produk-produk hewani sebelum digunakan pada produk makanan lainnya
  5. Cuci tangan menggunakan sabun sebelum mengolah makanan dan saat akan makan
Pencegahan secara total mungkin tidak dapat dilakukan, namun makanan yang dimasak, dipanaskan dan disimpan dengan benar umumnya aman dikonsumsi karena bakteri ini akan mati pada temperatur 75°C.

Rabu, 04 Februari 2015

Deteksi Gizi Buruk Dengan Berat Badan Ideal Anak Balita


Anda mungkin sudah tahu cara menentukan Berat Badan Ideal orang dewasa, yaitu dengan menggunakan rumus  : Berat Badan Ideal = Tinggi Badan – 100. Atau lebih jelasnya dengan rumus sebagai berikut
misalnya Tinggi Badan (TB) 160 cm maka di dapat adalah berat badan normal 60 kg, dimana idealnya berada diantara 54 Kg sampai dengan 66 kg. Di bawah 54 kg  atau dibawah 10% dikatakan kekurangan Berat Badan dan diatas 66 kg  atau diatas 10% dikatakan kelebihan Berat Badan.  Selanjutnya untuk membandingkannya dengan berat badan aktual (real) anda  yang biasa diistilahkan dengan Berat Badan Realatif (BBR) yaitu BB Aktual dibagi dengan BBI dikali 100 %. Hasilnya bisa menunjukkan Anda  kekurangan (nilai BBI < 90 %) atau anda kelebihan BB (nilai BBI >110%).
Rumus ini adalah rumus standar yang kadang hasilnya sebelum dijadikan pedoman kepada induvidu terlebih dahalu disesuaikan dengan jenis kelamin, massa otot, suku bangsa dan penyesuaian lain. Tetapi Anda harus tahu rumus ini tidak berlaku untuk anak balita. Rumus diatas hanya berlaku untuk induvidu yang berusia diatas 15 tahun keatas.
Disamping menentukan berat badan ideal untuk orang dewasa seperti diatas, keadaan berat badan orang dewasa atau status gizi orang dewasa bisa juga menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) keluaran Depkes RI yaitu dengan menggunakan rumus
slide1
Dimana BB= berat badan (kg)
TB = tinggi badan dikuadratkan (TB x TB) dalam meter
Inteprestasi Status gizi berdasarkan IMT adalah 
  • Kurus tingkat Berat jika nilai IMT <17.0
  • Kurus tingkat Ringan Jika nilai IMT berada diantara 17.0- 18.4
  • Normal jika nilai IMT berada diantara 18,5 – 25.0
  • Gemuk tingkat Ringan Jika IMT berada 25,1 -27.0
  • Gemuk tingkat berat jika nilai IMT berada  >27

Sementara itu rumus yang digunakan untuk anak balita ( bisa digunakan sampai dengan usia 10 tahun ) adalah
slide4 
Cara menggunakannya dicontoh sebagai berikut : Contoh pertama : anak balita usia 14 bulan, sebelum usia balita ini dimasukan rumus terlebih dahulu usia 14 bulan diuraikan menjadi tahun dan bulan yaitu 1 tahun 2 bulan dimana 1 tahun adalah 12 bulan. Karena n adalah usia dalam tahun dan bulan maka 1 tahun 2 bulan ditulis dengan 1,2 ( dibaca 1 tahun 2 bulan). Selanjutnya baru dimasukan kedalam rumus yaitu
= (2 x 1,2) + 8 = 2,4 + 8 = 10,4 Jadi hasilnya Berat Badan Ideal untuk anak balita usia 14 bulan adalah 10,4 kg.

contoh pertama diatas sangat praktis, tapi hati-hati, agak sedikit rumit seperti contoh kedua dibawah ini 

Contoh kedua: Anak balita usia 2 tahun 10 bulan, seperti diatas ini ditulis dengan n=2,10 dan selanjutnya dikali dengan 2 (sebagaimana rumus 2n) jadi hasilnya adalah 4,20. Hasil ini jangan langsung ditambah dengan 8, karena 4,20 diartikan 4 tahun 20 bulan, 20 bulan artinya 1 tahun 8 bulan, jadi 4,20 berubah menjadi 5,8, baru kemudian ditambah dengan 8 maka Berat badan Idealnya adalah 13,8 kg.

Untuk Berat badan ideal bayi usia 1-12 bulan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Untuk usia 1-6 bulan dapat menggunakan rumus : 

BBL(gr) +(usia x 600 gram)

2. Untuk usia 7-12 bulan dapat menggunakan rumus  

a. BBL (gr) + (usia x 500 gram ) 

b. (usia/2) +3

dimana : BBL adalah Berat Badan Lahir Usia dinyatakan dalam bulan 
 
Sebagaimana halnya dengan intepretasi Berat Badan Ideal Orang dewasa (usia 15 tahun keatas) adalah +10 % BBI ini juga dapat berlaku untuk BBI anak balita. Dimulai dari kisaran normalnya yaitu rumus diatas = (2n +8 ) + 10% (2n+8).  Orang tua perlu hati-hati bila presentase Berat Badan Real telah berada dibawah atau diatas 20 % dapat dikatakan bahwa anak balita tersebut mempunyai keadaan gizi yang tidak seimbang, Bila berada diatas 20 % anak balita bisa dikatakan kegemukan dan bila berada di bawah 20 % bisa dikatakan kurang gizi dan bisa berlanjut ke keadaan gizi buruk  untuk balita/anak dan busung lapar untuk orang dewasa.
Sebenarnya untuk mengukur Berat Badan Normal anak balita sudah ditentukan secara internasional yaitu dengan menggunakan standar WHO-NCHS atau juga bisa dengan melihat Kartu Menuju Sehat  (KMS) tumbuh kembang balita, setiap anak mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan berat badan ideal (baik), yang penting adalah bertambah umur bertambah berat badan dan pola terlihat jelas, tidak tiba-tiba naik  berat badan bulan ini, bulan berikutnya  turun lagi  kemudian naik lagi. Cara diatas menentukan BBI anak balita hanya cara praktis yang bisa langsung digunakan tanpa harus melihat pedoman seperti pada standar WHO-NCHS atau juga kartu menuju sehat yang biasa dilihat di posyandu.
Cara praktis untuk mendeteksi gizi buruk, masukanlah umur balita kedalam rumus diatas, hasilnya pada bulan tersebut  anak balita  telah mempunyai data Berat Badan Idealnya, jika keadaanya sampai dibawah 30% Berat idealnya. Anda Harus cepat bertindak. Jika tidak Anda akan menemukan balita tersebut gizi kurang dan memungkinkan atau berlanjut kepada gizi buruk.
Demikian, salah satu cara sederhana  upaya untuk mendeteksi gizi buruk pada anak dan busung lapar pada orang dewasa, semoga bermanfaat.