BIASAKANLAH HIDUP SEHAT DAN MEMBAGIKANNYA

Selasa, 27 Januari 2015

Penyakit Kusta Bisa Disembuhkan Tanpa Cacat Dengan Berobat Tuntas

Seringkali penderita kusta datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah dalam keadaan terlambat dan dalam keadaan cacat. Padahal penyakit kusta sebenarnya dapat disembuhkan tanpa harus disertai kecacatan. Kuncinya adalah pengobatan secara tepat dan tuntas. Jika sudah terjadi kecacatan, akan meninggalkan sequelle atau akibat sisa, sekalipun diobati dan sembuh, serta tidak menularkan. Tetapi sequelle itulah yang menimbulkan stigma.
Terdapat dua istilah tingkatan kecacatan pada penderita kusta, yaitu tingkat I dan II. Kecacatan tingkat I adalah cacat yang belum terlihat atau belum ada perubahan pada anatominya. Sementara kecacatan tingkat II adalah sudah terjadi perubahan yang nampak pada anatomi penderita kusta.
Seringkali masyarakat mengabaikan gejala awal pada kusta, yakni bercak putih pada kulit yang mirip seperti panu. Namun yang membedakan adalah panu biasanya disertai gatal, sedangkan pada kusta relatif tidak berasa.
Ketidakterasaan atau mati rasa pada gejala kusta inilah yang sering diabaikan oleh penderita. Padahal, jika terus dibiarkan penyakit akan terus berkembang dan bisa memicu kebutaan, tangan dan kaki mati rasa bahkan jari-jari kiting dan memendek. Bahkan penderita kusta yang parah, jika berjalan bisa tidak menyadari bila telapak kakinya tertusuk paku, bahkan jempol hilang pun tidak terasa.
Kusta adalah penyakit yang disebabkan kuman mycobacterium lepra yang menyerang kulit dan saraf tepi. Penderita kusta yang tidak diobati berpotensi menularkan kepada orang lain dengan kontak erat dan dalam kurun waktu yang lama. Salah satu alasan penderita kusta tidak berobat karena stigma di masyarakat. Akhirnya, penderita kusta akan menyembunyikan diri dan dan tidak mau keluar rumah untuk berobat.
Ini disayangkan, kusta sebenarnya bisa disembuhkan jika diobati sejak dini.
Pemerintah sudah menyediakan obat bagi para penderita secara gratis di Puskesmas. Untuk penderita kusta kering (pausi basiler), obat harus dikonsumsi selama 6 bulan. Sedangkan untuk kusta basah (multi basiler), pengobatan dilakukan selama 12 bulan.
Pengobatan kusta memang lama, jadi jangan menyerah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar